Sunday, March 17, 2013

Artikel Seadainya Aku jadi pemimpin

5:41 AM



Seadainya Aku jadi pemimpin

Seandainya aku jadi pemimpin di negeri ku sendiri, banyak kebijakan yang akan aku buat untuk kepentingan rakyat ku. Aku tidak benci Indonesia, aku tidak benci dengan negaraku sendiri, aku cinta Indonesia Tanah Air Tanah Pusaka. Tetapi aku benci dengan cara kepemimpinan di era sekarang, kepemimpinan yang ingkar janji, kepemimpinan yang tak tau maunya rakyat, kepemimpinan yang hanya bisa foya-foya memakai uang rakyat. Padahal jika kita ketahui, demokrasi itu ada di tangan rakyat “dari rakyat, oleh rakyat dan kembali lagi untuk rakyat”. Ada apa sebenarnya dengan pemimpin -  pemimpinku saat ini?? Tidak hanya presiden, tetapi para parlemen dan penjabat – pejabat tinggi yang lagi duduk enak menikmati uang rakyat. Tidak banyak dari keputusan dia yang dirasakan baik untuk rakyat, kebanyakan malah menyesengsarakan rakyat. Seharusnya para pemimpin adalah bertugas untuk menyejahterakan rakyatnya. Karena para pemimpin sebenarnya sudah disejahterakan oleh rakyatnya saat mereka dipilih dan bisa duduk di kursi -  kursi parlemen hingga kursi Negara.
Jadi bisa dikatakan bahwa demokrasi di Indonesia itu bukan ditangan rakyat, tapi dari orang yang mempunyai kekuasaan tinggi atau orang yang berduit.
Tidak hanya itu saja, bangsa kita masih dijajah dengan bangsa lain. Contohnya banyak sekali orang – orang cina yang berkuasa di Indonesia. Apakah pemimpin kita itu tidak menyadari bahwa sangat berbahaya jika terlalu banyak orang asing jika berkuasa di Indonesia.
Jika aku jadi pemimpin, akan aku kembalikan orang – orang cina kenegara asalnya apapun alasannya itu, cina di Indonesia semakin merajai. Apakah para pemimpin tidak sadar dengan hal itu??? Atau pura – pura tidak tau menau?? Sungguh ironis.
Dan jika aku jadi pemimpin, tidak akan aku maafkan para koruptor – koruptor yang foya – foya  memakai uang rakyat. Jika koruptor itu dipenjara, tidak akan aku beri remisi. Tidak kayak sekarang ini, bisa – bisanya para koruptor diberi remisi. Jangan -  jangan  para pemberi remisi itu para keruptor juga??? Atau pemberi remisi itu sudah di bawah kekuasaanya koruptor???bisa jadi.
Itulah buruknya kepemimpinan di masa ini. Banyak undang – undang yang dibuat tetapi dalam penerapannya tidak sesuai dengan hukum. Hukum di Indonesia dapat dibeli dengan uang, bagaimana dengan rakyat kecil??? Buat apa dibuat yang namanaya “ patung keadailan/patung dewi justitia” patung yang matanya ditutup dengan sehelai kain panjang, membawa timbangan yang seimbang. Tapi nyatanya, tidak sesuai yang diharapkan. Seharusnya para pemimpin di atas sana lebih pintar, bisa ngerti maksud dari patung itu, tidak hanya ngerti saja tetapi harus menjalankannya.
Sebenarnya dan seharusnya, anak – anak dari bangsa Negara Indonesia kita ini sudah banyak sekali yang memiliki potensi untuk memajukan bangsa melalui teknologi. Tetapi mengapa pemimpin kita Cuma hanya bisa menyampaikan saja?? Tidak mau memberi modal atau lapangan kerja yang selajak layaknya untuk mengembangkan hasil ciptaannya. Meraka malah harus bersusah payah untuk mencari modal sendiri.
Bisa kita bayangkan jika mantan presiden kita bapak Habibie, beliau yang dalam sejarahnya bisa membuat pesawat satu satunya orang Indonesia. Seandainya pemimpin kita memberikan modal yang dibutuhkan  oleh beliau untuk mengembangkan itu, alangkah bangganya Indonesia  dan rakyat indonesa suatu saat nanti mengetahui bahwa indonesai tidak perlu lagi import pesawat. Kita bisa membuat pesawat sendiri bahkan yang lebih canggih. Tapi sangat disayangkan sekalai pemimpin kita hanya memerintahkan saja tetapi tidak memberikan modal.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 berbagi itu indah. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top