Monday, September 29, 2014

Penyelidikan tanah dan Identifikasinya terbaru

6:45 AM



     1.      PENYELIDIKAN TANAH
    A.    Pengertian
Penyelidikan tanah merupakan suatu upaya memperoleh informasi bawah tanah untuk perencanaan pondasi bangunan sipil. Penyelidikan tanah harus mencapai kedalaman dimana tanah memberikan daya dukungnya atau mengkontribusi penurunan akibat struktur yang akan dibangun.
Penyelidikan tanah mencakup antara lain, pengeboran tanah, pengambilan contoh tanah, pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasi air tanah. Kedalaman penyelidikan tergantung pada Jenis Struktur, Jenis Tanah, Prakiraan awal jenis pondasi yang akan dipakai.

      B.     Tujuan Dan Sasaran Penyelidikan Tanah
Tujuan Penyeledikan Tanah Secara umum mencakup hal-hal berikut :
1.       Untuk menentukan kondisi alamiah dari lapisan-lapisan tanah dilokasi yang ditinjau.
2.      Untuk mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed) dan tidak asli (disturbed).
3.      Untuk menentukan kedalaman lapisan tanah keras.
4.      Untuk melakukan uji lapangan (in-situ field test).
5.      Untuk mempelajari kemungkinan timbulnya masalah perilaku bangunan yang sudah ada di sekitar lokasi yang ditinjau.
6.      Menentukan kapasitas daya dukung tanah.
7.      Mengetahui kedalaman muka air tanah.
8.      Memprediksi besar kecilnya penurunan yang akan terjadi.

Sedangkan Sasaran dari penyelidikan Tanah adalah sebagai berikut:
1.      Stratifikasi lapisan tanah di proyek.
2.      Sifat indeks pada setiap lapisan tanah.
3.      Sifat mekanis pada setiap lapisan tanah.
4.      Kondisi air tanah.
5.      Komposisi kimia air tanah.
6.      Jenis pondasi bangunan yang sudah ada disekitarnya.



    C.    Tahapan Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah biasanya tebagi atas 3 (tiga) tahap, antara lain pengeboran atau penggalian lubang uji, pengambilan contoh tanah, dan pengujian contoh tanah. Pengujian pun dilakukan pada tanah terganggu (disturbed sample) dan tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Tanah yang diambil untuk sampel pengujian merupakan tanah asli, yaitu bebas dari humus dan akar tumbuh-tumbuhan.
Ketelitian dalam pengujian tanah sangat diperlukan. Terutama dalam menentukan muka air tanah, karena data yang diperoleh untuk merencanakan pondasi sangatlah mempengaruhi perencanaan pondasi, dan dapat menyebabkan kesalahan dalam menganalisa stabilitas tanah.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk penyelidikan tanah yaitu dengan lubang uji( Test-pit), Bor tangan (Hand Auger), Bor Cuci ( Wash Boring), Penyelidikan dengan pencucian (Wash Probing), dan Bor Putar (Rotary Drill).
Penyelidikan dengan lubang uji bertujuan untuk mengetahu kondisi lapisan tanah dengan teliti. Cara ini memungkinkan untuk mengidentifikasi tanah secara langsung, mengetahui dengan jelas kepadatan dan kondisi air tanah di lapangan. Pengujian lubang uji biasanya dilakukan pada tempat-tempat penting suatu bangunan, seperti pada letak kolom.
Bor tangan adalah pengujian sederhana dan relatif mudah dilakukan. Penyelidikan dengan bor tangan sering digunakan pada proyek pembangunan jalan raya, rel kereta apai, dan lapangan terbanga. Namun alat ini tidak dapat dilakukan pada tanah pasir. Bor tangan dapat digunakan untuk penyelidikan maksimum mencapai kedalaman 10 meter.
Bor cuci dilakukan dengan penyemprotkan air sambil memutar-mutar pipa selubung. Alat ini digunakan untuk mengambil sampel terganggu, dan tidak dapat digunakan pada jenis tanah berbatuan. Penyelidikan dengan pencucian pada dasarnya sama dengan bor cuci, namun tujuannya adalah untuk mengetahui pertemuan antara tanah lunak dengan tanah padat. Penyelidikan seperti ini sering dilakuakan pada proyek pembangunan pelabuhan.
Bor putar atau alat yang sering disebut rotary drill ini dapat digunakan pada jenis tanah apa saja. Alat ini dapat menyelidiki tanah padat dan berbatu hingga kedalaman 40 meter. Alat ini juga dapat digunakan pada tanah berpasir. Cara kerja alat ini yaitu dapat digunakan dengan tanpa menggunakan pipa selubung (casing).

Tahapan lainnya dari penyelidikan tanah antara lain :
1.      Penyelidikan awal : jarak titik 100 s/d 200m untuk tanah normal dan 50 s/d 100m untuk tanah lunak.
2.      Penyelidikan detil : jarak titik 15 s/d 25m untuk bangunan persegi dan 25 s/d 50m untuk konstruksi memanjang.
3.      Minimum titik penyelidikan pada tahap detil : 3 sampai 5 lokasi diatur pada pola teratur.
4.      Selalu tempatkan titik penyelidikan pada posisi bangunan yang berat dan penting.
Sifat-sifat tanah dapat diperoleh dari uji coba didalam lubang bor atau melalui uji laboratorium pada contoh tanah yang diperoleh dari pengeboran.Pengeboran untuk penyelidikan tanah harus dilakukan dengan hati-hati dan sedapat mungkin menjaga struktur asli tanah. Hasil uji didalam bor dan uji laboratorium sangat tergantung dari kwalitas lubang bor atau contoh tanah yang diperoleh.

    D.    Batasan Penyelidikan Tanah
Batasan penyelidikan tanah tergantung dari beberapa faktor, antara lain :
1. Jenis Tanah Pendukung.
2. Variasi Lapisan Tanah.
3. Kondisi Air Tanah.
4. Jenis Proyek.
5. Informasi Lain yang tersedia.
Penyelidikan tanah yang lebih teliti dibutuhkan apabila :
1. Lapisan Tanah Pendukung Sangat Bervariasi.
2. Bangunan yang penting dan besar.
3. Bangunan yang memberi dampak lingkungan besar bila terjadi kegagalan pondasi.
4. Tidak terdapat informasi awal pada lokasi proyek.
   
    2.      Penyelidikan Tanah Dalam Sebuah Proyek

    A.    Metode Penyelidikan Tanah Pada Jalan Raya                 
Didalam metode penyelidikan tanah untuk jalan raya harus melalui beberapa tahap survey yang dilakukan , diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Survei Tofografi
Tujuan survai topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan bumi sepanjang rencana trase jalan didalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000, yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan. Adapun prosedur pekerjaan pengukuran sebagai berikut :
a. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur
1)  Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi.
2)  Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan.
b. Pemasangan Patok-patok
1)  Patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau pipa paralon ukuran 4 inci, ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang 3 buah patok.
   2)   Untuk setiap titik poligon dan sipat datar harus digunakan patok.
c. Pengukuran Titik Kontrol Horizontal
1)   Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon tertutup.
2)   Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100m.
3)  Sudutsudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit, dalam detik, dan tingkat ketelitian pengukuran untuk sudut horizontal dengan kesalahan tidak lebih dari 10 detik kali akar jumlah titik poligon, serta kesalahan azimuth tidak lebih dari 5 detik, disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau yang setingkat.
4)   Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhir pengukuran dan untuk setiap interval  5km.
d. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
1)  Pengukuran titik kontrol vertikal memakai alat ukur automatic level dengan tingkat ketelitian kesalahan pengukuran tidak lebih besar dari 10 milimeter akar panjang Km.
2)   Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/pembacaan (double stand).
3)   Pengukuran sipat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar dan potongan melintang) dan titik BM.
4)   Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama.
e. Pengukuran situasi
1)  Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri.
2)   Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.
3)  Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
f. Pengukuran Penampang Melintang
1)  Persyaratan:
                            Tabel 1 :Persyaratan Pengukuran Penampang Melintang
KONDISI
LEBAR KORIDOR (m)
INTERVAL (m)
Datar,Landai dan Lurus
75 + 75
50
Pegunungan
75 + 75
25
Tikungan
50 (Luar) + 100 (Dalam)
25

   Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit/sipat datar.





g. Penggambaran
1)  Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1:1.000.
2)  Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
3) Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y) nya.
4) Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
5) Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.
6) Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X, Y, Z nya dan diberi tanda khusus.
h. Pelaporan
Laporan topografi yang mencakup sekurang--kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:
1)      Data proyek.
2)      Peta situasi proyek.
3)      Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
4)      Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
5)      Kegiatan pengukuran titik kontrol vertical.
6)      Kegiatan pengukuran situasi.
7)      Kegiatan pengukuran penampang melintang.
8)      Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
9)      Perhitungan dan penggambaran.
10)  Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
11)  Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi termasuk kegiatan pencetakan dan pemasangan Bench Mark (BM), pengamatan matahari, dan semua obyek yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan jalan.



i.     Survei Geologi
Meliputi pemetaan jenis batuan dilakukan secara visual, dengan bantuan loupe dan alat lainnya untuk menentukan penyebaran tanah/batuan dasar dan kisaran tebal tanah pelapukan. Beberapa hal yang dilakukan pada saat survey geologi sebagai berikut:
1) Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail pada peta dasar topografi skala 1:250.000 s/d skala 1:25.000. Pencatatan kondisi geoteknik disepanjang rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 – 1000 m.
2)  Pekerjaan penyelidikan lapangan dilakukan dengan menggunakan peralatan:
a. Palu geologi untuk mengambil contoh batuan.
b. Kompas geologi untuk menentukan jurus dan kemiringan lapisan batuan.
c. Loupe (kaca pembesar) untuk mengidentifikasi jenis mineral yang ada.
3)  Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat fisik/kimia, kemudian hasilnya diplot di atas peta geologi teknik termasuk di dalamnya pengamatan tentang:
a. Gerakan tanah.
b. Tebal pelapukan tanah dasar.
c. Kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka air tanah.
4) Tata guna lahan.
5) Kedalaman.
6) Kondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada, jenis dan karakteristik batuan, kondisi lereng serta kekerasan batuan.
j. Lokasi Quarry
1) Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar badan jalan/atau dekat dengan badan jalan.
2) Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi rencana trase jalan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangannya.



k. Penyelidikan Tanah dan Bahan Jalan
Penyelidikan tanah dan bahan dilakukan dengan cara pengamatan langsung dilapangan dan pengujian laboratorium.
1)    Penyelidikan Lapangan Meliputi penyelidikan lapangan yang mencakup pengamatan visual, pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed samples), dan pengambilan contoh tanah tak terganggu (undisturbed samples).
a. Pengamatan visual. meliputi pengenalan sifat tanah (konsistensi, jenis tanah, warna, perkiraan prosentase butiran kasar/halus).
b. Pengambilan contoh tanah terganggu dilakukan dari test pit (sumuran uji). Penggalian sumuran uji dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum 5 km bila jenis tanah sama, dengan kedalaman sekurang-kurangnya 2 m.
c. Pengambilan contoh tanah tak terganggu dilakukan dengan cara bor tangan menggunakan tabung contoh tanah. Pemboran tangan dilakukan pada setiap lokasi yang diperkirakan akan ditimbun dengan lebih dari 4 m dan pada lokasi yang diperkirakan akan digali dengan kedalaman lebih dari 6 m, dengan interval sekurang-kurangnya 1000m.


































Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 comments:

  1. Penyelidikan Tanah Dan Identifikasinya Terbaru ~ Berbagi Itu Indah >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Penyelidikan Tanah Dan Identifikasinya Terbaru ~ Berbagi Itu Indah >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Penyelidikan Tanah Dan Identifikasinya Terbaru ~ Berbagi Itu Indah >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete

 

© 2013 berbagi itu indah. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top